"Ia Membuat Segala Sesuatu Indah Pada waktunya" Pengkhotbah 3:11. | "Jejak Orang Benar Adalah Lurus, Sebab Engkau Yang Merintis Jalan Lurus Baginya" Yesaya 26: 7

Johanes 6:24-35



Adanya banyak pernyataan Yesus tentang siapa diriNya Johanes 6:24-35
Pernyataan "Aku adalah roti hidup" adalah yang pertama dari tujuh pernyataan "Aku adalah" yang dicatat dalam Injil Yohanes. Setiap pernyataan itu menampilkan suatu aspek penting dari pelayanan pribadi Kristus. Pernyataan ini memberitahukan kita bahwa Kristus adalah makanan yang memelihara kehidupan rohani. Pernyataan lain adalah: "terang dunia"  "pintu", "gembala baik", "kebangkitan dan hidup", "jalan, kebenaran, hidup"  dan "pokok anggur yang benar".
Menurut sementara ahli, sebuah wejangan tentang Ekaristi, yaitu tentang Yesus sebagai makanan sejati yang terdiri atas daging dan darahNya, disisipkan ke dalam sebuah cerita tambah wejangan sbb: Orang-orang Yahudi meminta sebuah "tanda" yang serupa dengan tanda "manna". Yesus menanggapi permintaan itu sbb: Oleh karena ajaran Bapa yang saya sampaikan kepada manusia, sayalah roti sejati yang dimakan melalui iman, dst. Orang-orang Yahudi tidak mengerti, kecuali Petrus serta murid-murid lainnya, Untuk mengerti pokok itu baiklah dibandingkan.
Ialah "meterai" Roh Kudus yang diterapkan melalui baptisan, Ini kekuasaan Allah yang diberikan kepada Yesus untuk mengerjakan "tanda-tanda", Harafiah: Inilah pekerjaan Allah. Dengan "pekerjaan-pekerjaan orang-orang Yahudi", Yesus memperlawankan kepercayaan kepada Utusan Allah.
Sama seperti Hikmat dahulu, demikianpun Yesus mengundang manusia ke perjamuanNya. Dalam pandangan Yohanes Yesuslah Hikmat Allah, yang dalam wahyu alkitabiah sudah menjurus ke kepribadian. Kenyataan itu berdasarkan ajaran Kristus sendiri, sebagaimana sudah terasa dalam injil-injil sinoptik, dsj. Tetapi dalam injil keempat pandangan terhadap Yesus jauh lebih menonjol: oleh karena mempunyai asal-usul yang rahasia, hanya Yesus sajalah yang mengenal rahasia-rahasia Allah dan mewahyukannya kepada manusia, sehingga Dialah roti hidup yang mengenyangkan manusia yang lapar,
Jesus hendak menegaskan kepada orang-orang itu, bahwa penting sekali mereka mengerti maksud rohani dari mukdjizat jang telah mereka saksikan. Maksudnja supaja mereka pertjaja, bahwa Jesus utusan Allah. jang berbitjara dan bertindak atas nama Allah, dan bahwa kekuasaan Allah bekerdja didalamNja. Itu chususnja penting untuk mengerti pembitjaraan Jesus jang berikut tentang makanan rohani jang akan diberikanNja kepada mereka. Mereka harus jakin dan mengerti, bahwa Jesus, jang berkuasa memberi mereka makanan jasmani setjara adjaib, djuga berkuasa memberi dagingNja sebagai makanan dan darahNja sebagai minuman dalam arti jang akan diterangkanNja.
Inilah Pekerjaan Allah
Maksudnya:"Jang dituntut oleh Allah ialah supaja kamu percaya. Memang kepercayaan ini mengandung pula tuntutan bahwa mereka harus taat kepada kepertjajaan itu.
Menurut sementara ahli, sebuah wejangan tentang Ekaristi, yaitu tentang Yesus sebagai makanan sejati yang terdiri atas daging dan darahNya, disisipkan ke dalam sebuah cerita tambah wejangan sbb: Orang-orang Yahudi meminta sebuah "tanda" yang serupa dengan tanda "manna". Yesus menanggapi permintaan itu sbb: Oleh karena ajaran Bapa yang saya sampaikan kepada manusia, sayalah roti sejati yang dimakan melalui iman. Orang-orang Yahudi tidak mengerti, kecuali Petrus serta murid-murid lainnya. Untuk mengerti pokok itu baiklah dibandingkan dan Jerusalem:

Ada tiga pendekatan pada penafsiran bagian ini. Ketiga tafsiran tersebut berpusat pada masalah kepentingan Perjamuan Kudus di dalam tafsiran nas ini. Ada penafsir yang berkata bahwa nas ini, terutama, membicarakan Perjamuan Kudus. (Selain nas ini, Injil Yohanes tidak menyebutkan Perjamuan Kudus.) merupakan dukungan yang paling kuat bagi pandangan ini. Namun tafsiran ini sangat sulit diterima. Jika nas ini membahas Perjamuan Kudus, maka pasal, yang berkata "...sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu", berarti bahwa keikutsertaan dalam Perjamuan Kudus merupakan syarat mutlak untuk keselamatan, sedangkan Injil Yohanes, dan seluruh Perjanjian Baru, mengajar bahwa syarat satu-satunya adalah iman dalam Yesus Kristus, dan bukan perbuatan mana pun. Selain alasan tersebut, menurut pasal  nas ini diucapkan oleh Tuhan Yesus "di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat". Di rumah ibadah itu mereka tidak mengerti sedikit pun mengenai Perjamuan Kudus, sehingga khotbah ini mustahil dimengerti jika pandangan ini diterima.
Tafsiran kedua adalah bahwa dalam khotbah ini, istilah "roti", "daging", "darah", dan "minuman" hanya melambangkan diri Yesus Kristus. Menurut tafsiran ini, dalam khotbah ini Tuhan Yesus menekankan bahwa manusia harus menerima Dia untuk memperoleh hidup yang kekal.
Tafsiran yang ketiga setuju dengan yang kedua, tetapi juga menerima kenyataan bahwa nas ini, jika dibaca orang Kristen, mengingatkan mereka tentang Perjamuan Kudus.
Namun jika nas ini dibaca orang Yahudi, mereka teringat pada manna dan Musa. Bukankah para pembaca pertama orang Yahudi, dan tujuan utama dari Injil Yohanes penginjilan terhadap orang-orang Yahudi? Nas ini merupakan khotbah Tuhan Yesus di rumah ibadah orang Yahudi. Di situ Dia meneruskan tema "Paskah Baru". Dia dapat memuaskan kelaparan lima ribu orang karena Dia adalah Tuhan Allah yang dulu memberi manna kepada umat Israel. Dia dapat berjalan di atas air karena Dia adalah Tuhan Allah yang dulu menuntun umat Israel menyeberangi Laut Teberau, dan Dia, sebagai roti hidup, dapat menyelamatkan mereka, karena Dia adalah Tuhan Allah yang dulu memberi manna itu kepada Israel.
Pada dasarnya, Perjamuan Kudus merupakan suatu kiasan mengenai pengorbanan Tuhan Yesus dan keselamatan yang Dia sediakan. Demikian juga ungkapan dan bahasan "Roti Hidup" merupakan kiasan mengenai pengorbanan Tuhan Yesus dan keselamatan yang Dia sediakan. Dua-duanya merujuk kepada Tuhan Yesus serta karya-Nya.
Terimakasih Anda baru saja membaca Renungan Harian | Khotbah dari
Kitab Johanes 6:24-35
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Johanes 6:24-35 ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Johanes 6:24-35"

Post a Comment