EV. : Lukas 24: 13-35
Setelah kematian dan kebangkitan Yesus pada Minggu ketiga kita telah dilahir kembali melalui iman kita hidup seperti sorang anak-anak baru lahir apa yang telah dilakukan Yesus melalui pengorbanan di bukit tengkorak terhadap kita pada minggu ini kita di ajak untuk menyadari apa yang diimani. Belajar dari Nats kita hari ini Lukas 24 : 13 -35 kita jumpai Dua murid Yesus yang sedang dalam perjalanan ke Emaus
mereka bercakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi pada Yesus. tampa meraka sadari yesus datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
Mereka berharap, sebagaimana pengharapan Yahudi terhadap Mesias (ay.21).
Mereka sudah mendengar beberapa kali pengajaran Yesus mengenai penderitaan-Nya
demi penebusan dosa. Lalu pengalaman paling baru, mengenai kebangkitan
Yesus mereka dapatkan dari para perempuan yang mengunjungi kubur Yesus dan
dari beberapa murid lainnya (ay.22-24). Bagian ini pun Yesus
sudah ungkapkan kepada mereka, hanya mereka saat itu belum mengerti
(18:34). Ternyata mereka hanya memiliki pengetahuan tanpa mengerti
maknanya, sehingga Yesus harus menjelaskannya lagi kepada mereka
(ay.25-27). Yesus menyebut mereka, orang bodoh, hati lamban, tidak percaya
kepada apa yang dikatakan para nabi. (ay.25). Pikiran mereka terkungkung dalam
cita-cita duniawi, bahwa Yesus bangkit raja dan membebaskan mereka dari
penjajahan Romawi.
Dalam perjalanan ke Emaus tersebut,
mereka sedang memperbincangkan soal kematian Yesus, sementara Yesus
ada bersama-sama dengan mereka. Banyak orang hanya
memperbincangkan tentang Yesus, tetapi tidak mengenal kehadiran Yesus.
Mengapa mereka tidak segera mengenal Yesus? Lukas menyatakan bahwa ada
sesuatu yang menghalangi mata mereka (ay.16).yang menjadi penghalang bagi mereka 1. Rasa kesedihan atas meninggalnya Yesus. 2. Hilangnya harapan Mereka dan bangsa Israel untuk memerdekan meraka dan jajahan bangsa Romawi yang membuat mereka lambat mengenali Yesus. Pengharapan mereka Yesus datang kedunia untuk hal-hal duniawi. lalu Ia berkata kepada mereka : " Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya
hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan
para nabi! (ay.25) sebab Ia datang kedunia ini bukanlah untuk hal dunia melainkan untuk menderita karena perbuatan dosa manusia. Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"(ay.26).
Tuhan membimbing mereka, Ia memperagakan ulang perjamuan
akhir bersama para murid sesaat sebelum penangkapan dan penyaliban. Mata
mereka dicelikkan sehingga dapat mengenali Tuhan yang sudah bangkit
(ay.32). Walaupun lambat dan susah mengerti, pada akhirnya firman Tuhan membuka
pikiran kedua murid itu sehingga mereka dapat mengenali kehadiran Yesus dalam
perjalanan tersebut. Ada sukacita besar dan semangat yang baru “Menyadari
apa yang mereka Imani,” dan mereka kembali ke Yerusalem menceritakan pengalaman
mereka tersebut (ay.33-35).
Yesus tidak datang seperti kita mengharapkan-Nya
datang; Dia muncul sesuai kehendak-Nya di saat yang paling tidak kita duga, dan
selalu melalui cara-cara yang paling tidak masuk akal. Bagaimana
dengan kita yang hanya mendengar, membaca lalu kita mempercayai Yesus
merupakan Juru selamat bagi ini terjadi karena kuasa Allah yang bekerja
pada diri kita sehingga kita meyakiniNya. Satu-satunya cara kita
bertemu dengan-Nya, dengan tetap setia kepada-Nya dengan selalu siap menerima
kunjungan-Nya yang mengejutkan dan mengenalNya karena kita milik Tuhan. meyakini dan menyadari apa yang kita imani merupakan suatu keharusan bagi kita. Amin.
Terimakasih Anda baru saja membaca Renungan Harian | Khotbah dari
Kitab MENYADARI APA YANG DIIMANI
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab MENYADARI APA YANG DIIMANI ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Kitab MENYADARI APA YANG DIIMANI
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab MENYADARI APA YANG DIIMANI ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Belum ada tanggapan untuk "MENYADARI APA YANG DIIMANI"
Post a Comment