Firman Tuhan Telah sampai kepada bangsa Isreal (Yehuda) melalui Nabi Yeremia yang
menubuatkan bahwa bangsa isreal akan dibuang ke kebabel selama 70 tahun dan seluruh perkakas rumah Allah akan dijarah seluruhnya dan dibawah ke babel oleh raja Nebukadnezar, kehancuran bangsa israel akibat dosa yang telah mereka lakukan dan tidak memdengarkan Firman Tuhan yang menimbulkan sakit hati Tuhan.
Pada saat itu tampillah seorang yang bernama Hanaya bin Azur
di depan Yeremia di Rumah Tuhan dan di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat,
yang menyatakan nubuatannya bahwa Tuhan telah berfirma kepadanya bahwa dalam
dua (2 thn) tahun Allah akan mengembalikan semua perkakas rumah Tuhan beserta
orang-orang buangan dari Babel.
Nubuat Hayana bin Azur bertolak belakang dengan nubuat Yeremia sehingga dia berkatan "Amin" dari disini Yeremia menunjukkan bahwa ia juga
menginginkan kembalinya para tawanan; namun, lebih dahulu dia menubuat
malapetaka lebih lanjut bagi bangsa itu. Waktu akan membuktikan bahwa Hananya
itu nabi palsu dan Yeremia itu benar.Yeremia menegaskan
bahwa nubuatan yang disampaikannya adalah berdasarkan firman Tuhan seperti yang
juga telah disampaikan oleh nabi-nabi terdahulu (ay. 8), sehingga pada
ayat-ayat selanjutnya Yeremia akhirnya bernubuat melalui Firman Tuhan yang
disampaikan padanya “Tuhan tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah
membuat bangsa ini percaya kepada dusta....Aku menyuruh engkau pergi dari muka
bumi, Tuhan juga ingin engkau aka mati” (ay. 15-17). Sehingga Hanaya pun
mati dua bulan kemudian.
Bahwa penolakan umat
atas Firman Tuhan merupakan dosa yang tidak boleh di anggap remeh. Umat Israel
harus menanggung konsekuensi atas perbuatan mereka sendiri, sehingga tidak
semudah yang di katakan oleh Hanaya dalam 2 tahun semua akan kembali lagi dari
Babel, sementara Allah telah berfirman mereka di buang selama 70 tahun. Dosa
bukan membuat hidup baik justru membuat hidup menjadi sengsara karena telah
memberikan dirinya sebagai hamba dosa. Tidak ada sesuatu apapun yang baik dapat
kita terima dari kehidupan berdosa.
Begitu juga halnya
dengan orang-orang yang menyebarkan kebohongan dengan menggunakan Firman Tuhan
seperti yang telah dilakukan oleh Hanaya, Tuhan tidak mentolerir hal seperti
ini. Orang seperti itu juga akan mendapatkan hukuman yang besar dari Allah.
Allah berkuasa atas kehidupan umatNya bahkan kepada
seluruh kehidupan ini, bahwa Tuhan mengizinkan Nebukadnezar menjadi tuan mereka
di pembuangan. Walaupun Tuhan mendatangkan hukuman atas umat Israel, namun
harus juga disadari, bahwa semuanya itu adalah bahagian dari rencanaNya untuk
memulihkan kembali umatNya. Sebab Tuhan juga telah berfirman akan janji
keselamatan bagi umatNya, yang akan menyembuhkan segala penyakit mereka yang
mengadakan perjanjian baru, yakni menaruh taurat Tuhan di batin mereka dan
menuliskannya di dalam hati mereka. Walaupun Tuhan menghukum, namun kasih
setiaNya jauh lebih besar, sebab Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan
bagi umatNya yang ada hanyalah rancangan damai sejahtera.
Iblis begitu lihainya
menggunakan Firman Tuhan untuk menyesatkan umat Allah. Terkadang kita tidak
tahu mana ajaran yang benar dan mana ajaran yang menyesatkan kita. Sehingga
kita memang harus berhati-hati. Alkitab mengajarkan kita: “Demikianlah kita
mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang
sebagai manusia, berasal dari Allah” (1 Yoh.4:2). Yang hendak
disampaikan bahwa Allah dalam penyelamatanNya juga bukanlah melalui jalan-jalan
yang mudah, namun Ia merendahkan diriNya sebagai Allah, Ia mau untuk menderita
dan mati di kayu salib. Semua yang dilakukan oleh Tuhan adalah karena kasihNya
yang besar. Sehingga tidak ada jalan yang mudah untuk mau menjadi Kristen,
tidak ada yang instant – layaknya seperti permainan sulap. Hal kemudian yang
harus kita perhatikan juga, bahwa Allah mau merendahkan Diri, menderita dan
mati di kayu salib semuanya adalah karena kasihNya yang besar. Tuhan
menyelamatkan kita adalah karena kasihNya, dan itu juga yang dikehendaki oleh
Allah dalam hidup kita untuk juga pembawa kasih Allah, dalam Efesus 3:17
dikatakan: “Sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan
kamu berakar serta berdasar di dalam kasih”. Maka ujilah segala
sesuatunya apakah segala sesuatu ajaran, ajakan ataupun perkataan sudah
berlandaskan kasih yang diajarkan oleh Yesus kepada kita yaitu mengasihi Allah
dan sesama. Amin....
Terimakasih Anda baru saja membaca Renungan Harian | Khotbah dari
Kitab Yeremia 28 : 5-9 Hati-hati terhadap Nabi Palsu
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Yeremia 28 : 5-9 Hati-hati terhadap Nabi Palsu ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Kitab Yeremia 28 : 5-9 Hati-hati terhadap Nabi Palsu
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Yeremia 28 : 5-9 Hati-hati terhadap Nabi Palsu ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Belum ada tanggapan untuk "Yeremia 28 : 5-9 Hati-hati terhadap Nabi Palsu "
Post a Comment