Bacaan Firman Tuhan "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana". (Ay.12)
Ayat ini adalah doa dari Musa. Musa adalah seseorang yang dipakai Tuhan
untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Dia adalah tokoh yang
sangat luar biasa, baik sebagai gembala, Nabi maupun pemimpin bangsa
Israel. Namun demikian Musa menyadari bahwa Allah merupakan kekuatan yang dahsyat yang tidak berawal dan tidak berakhir dan sebagaian orang mengatakan ini merupakan sifat Allah, bagi Musa seorang abdi Allah bahwa Allah yang dia kenal itu adalah Allah yang tidak dibatasi oleh waktu dan ruang sebab Allah sudah ada sebelum gunung-gunung dilahirkan dan bumi dan dunia diperanakkan bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Allah yang kekal merupakan tempat perteduhan yang sejati turun-temurun dan Dialah Allah.
Ketika Tuhan memilih dan menetapkan Musa menjadi nabiNya untuk menuntun umat Pilihan Allah keluar dari mesir musa merasa terkejut sebab dia merasa masih muda dan tidak tahu berbicara dan ini bukanlah alasan yang dibuat-buat akan tetapi merupakan fakta dan realita, tetapi Tuhan kemudian yang menetapkan dan memampukannya untuk melakukan banyak hal atas nama Allah Israel. Untuk itu, Musa berdoa memohon agar Tuhan mengajar dia menghitung hari-harinya, sehingga dia menjadi seorang yang bijaksana.
Musa menyadari bahwa keberadaannya begitu singkat dimuka bumi, begitu
pula dengan kita, kita tidak tahu sampai berapa lama usia kita. Sebab
itu jadilah pribadi yang bijaksana. Bijaksana menurut Firman Allah tidak
membutuhkan modal yang besar, tetapi dituntut satu ketaatan, satu
pengertian dan pemahaman yang baik terhadap Firman Tuhan. Siapapun kita,
marilah belajar menjadi orang bijaksana, karena hari-hari yang ada di
depan kita bukannya semakin baik tetapi semakin jahat dan sukar.
Bijaksana menurut Firman Tuhan adalah :
Amsal 6 : 6 – 8, orang yang bijaksana adalah orang yang tahu menyikapi keadaan yang akan datang serta memiliki persediaan.
Semut tidak ada pemimpinnya, tetapi dia tahu kapan harus bekerja
mengumpulkan makanan sebagai persiapan untuk musim dingin dimana
semut-semut ini tidak bisa bekerja.
Kejadian 41 : 1 – 7. Ketika Firaun bermimpi, Yusuf
dipakai Tuhan untuk mengartikan mimpi itu bahwa akan ada suatu masa
kelimpahan dan suatu masa kelaparan. Itu sebabnya pada tujuh tahun yang
pertama dikumpulkan semua bahan makanan sebagai persiapan untuk tujuh
tahun kedua (masa kelaparan). Tanpa pemimpin yang bijaksana, mereka
tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tetapi Yusuf oleh hikmat dan
pengertian dari Allah, menyerukan kepada bangsa itu untuk mengumpulkan
bahan makanan sebagai persiapan pada masa kelaparan.
Yeremia 10 : 23, manusia tidak
berkuasa menentukan dan menetapkan jalannya, tetapi Tuhan. Sebab itu
jika kita menyimpang dari jalan Tuhan, itu membuktikan ketidaktaatan
kita terhadap Firman Tuhan. Hari-hari ini kita mintalah kepada Tuhan
untuk mengubahkan kita agar menjadi orang yang bijaksana dalam keluarga
dan pekerjaan, agar kita dapat melewati hari-hari yang ada dengan ucapan
syukur.
Jika Firman itu ada dalam hati kita dan menjadi rhema, maka apapun yang
terjadi dalam dunia ini, tidak akan membuat kita mundur tetapi semakin
sungguh-sungguh mencari, mengikut dan melayani Tuhan. Amin.....
Terimakasih Anda baru saja membaca Renungan Harian | Khotbah dari
Kitab Mazmur 90 : 1 - 17 Orang Yang Bijaksana
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Mazmur 90 : 1 - 17 Orang Yang Bijaksana ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Kitab Mazmur 90 : 1 - 17 Orang Yang Bijaksana
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Mazmur 90 : 1 - 17 Orang Yang Bijaksana ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Belum ada tanggapan untuk "Mazmur 90 : 1 - 17 Orang Yang Bijaksana"
Post a Comment