Bacaan Firman Tuhan " Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."
Nas kita mengambarkan tentang perumpamaan tentang sepuluh orang gadis yang menanti
kedatangan mempelai laki-laki, digambar lima orang gadis yang menanti dikategorikan
sebagai orang bodoh karena membawa pelita tetapi tidak membawa minyak, dan lima
gadis bijaksana membawa pelita beserta pelitanya. Ketika mempelai laki-laki
datang lima orang gadis bodoh tersebut akhirnya tidak turut ambil bagian dalam
perjamuan kawin tersebut, sebab mereka tidak siap untuk menanti kedatangan
mempelai laki-laki.
Sama halnya dengan ke-sepuluh gadis itu yang tidak
mengetahui kapan saatnya mempelai laki-laki datang, maka kedatangan Yesus untuk
kedua kalinya juga tidak ada yang mengetahui. Namun demikian, perumpamaan ini
ingin memperlihatkan sikap penantian seorang yang bodoh dan yang bijaksana.
Supaya setiap orang percaya memang benar-benar pada posisi yang siap untuk
menanti, kapan pun Yesus datang kita memang sudah benar-benar siap akan
kedatangan Tuhan.
Jika dalam perumpamaan ini Tuhan Yesus mengatakan ada
gadis yang bodoh dan ada gadis yang bijaksana, ingin menekankan kesungguhan
dari orang yang menanti. Para gadis yang bijaksana itu telah mempesiapkan diri
dengan matang atas segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Jika pelita
menjadi bahagian yang begitu penting untuk penantian mereka, maka pelita itu
pastinya harus sudah dipersiapkan untuk dapat tetap menyala.
Betapa malangnya lima gadis bodoh tersebut, mereka
menunggu sampai tertidur tetapi tanpa mempersiapkan pelita yang tetap menyala
yang menjadi bagian penantian yang terpenting bagi mereka. Sebelum kedatangan
mempelai laki-laki, kelima gadis bodoh itu dengan pelita yang ada padanya nampaknya
sudah siap, namun kenyataannya ketika mempelai laki-laki akan segera tiba,
pelita itu sama sekali tidak dapat diandalkan untuk menyambut kedatangan
mempelai.
Kita sedang menanti kedatangan Kristus, maka bagaimana
sikap penantian kita? Sudahkah kita sudah siap menanti kedatangan Tuhan yang
tidak dapat kita duga?. Betapa bodohnya orang percaya itu jika menanti tanpa
persiapan, yang nampaknya saja kelihatan sedang menanti namun tidak siap ketika
harinya tiba. Kita dapat memperlihatkan identitas sebagai orang kristen yang
berdoa dan beribadah, apakah ini sudah cukup dalam penatian kita akan kedatanga mempelai dan apakah sikap dan perbuatan kita sudah siap
sebagaimana kita mengimani Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan juruselamat kita. Kehiduan zaman sekarang banyak dilakoni dengan kebohongan atau dengan kata lain hidup dengan munafik.
Jika kita boleh berandai-andai; seandainya Kristus
datang, apakah kita sudah siap? Pengikut Kristus yang mempersiapkan diri
menantikan kedatanganNya pastinya akan selalu hidup dalam pertumbuhan rohani,
yang mengarahkan hidupnya sebagaimana yang Tuhan kehendaki hidup dengan tidak munafik.
Kita bisa saja bersama beribadah, memuji Tuhan, berdoa
dan sama-sama mendengarkan Firman Tuhan, tetapi sudahkan kita siap ketika Tuhan
datang? Layaknya sepuluh gadis yang menantikan kedatangan mempelai laki-laki
tersebut. Pada akhirnya yang ikut dalam sukacita pesta perkawinan itu adalah
gadis bijaksana yang mempersiapkan diri jauh sebelum kedatangan mempelai
laki-laki. Menjadi orang kristen yang bijaksana tentunya memiliki pandangan
yang jauh ke depan untuk tidak menunda segala persiapan menanti kedatangan
Tuhan. Orang yang berpengharapan kepada Tuhan
akan mengarahkan hidupnya dalam pengharapannya, jauh sebelum pengharapan
itu terjadi, dia telah mempersiapkan diri untuk mencapai pengharapannya.
“Sesal
kemudian tidak berguna” Masa hidup kita saat ini adalah masa persiapan
menanti kedatangan Tuhan. Jangan tunda untuk melakukan persiapan. Firman Tuhan
mengatakan “Pada hari ini, jika kamu mendengar suaraNya janganlah keraskan
hatimu..” (Ibr. 3:15). Jangan tunda untuk mengasihi, memaafkan, berbuat
baik, berdamai, berhenti melakukan kejahatan. Supaya kita jangan “kelihatannya”
saja sedang menantikan saatnya masuk dalam kerajaan sorga, namun nyatanya
ketika saatnya tiba, kita bukanlah orang-orang yang layak masuk dalam kerajaan
sorga yang kekal. Yang perlu kita sadari dalam kehidupan ini perlu mawas diri dan perlu mempersiapkan diri kita menanti kedatangan Kristus yang kedua kali " Karena itu, berjaga-jagalah,sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya." (Ay.13) Amin...
Terimakasih Anda baru saja membaca Renungan Harian | Khotbah dari
Kitab Matius 25 : 1 - 13 Hiduplah dengan Bijaksanalah dalam Tuhan
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Matius 25 : 1 - 13 Hiduplah dengan Bijaksanalah dalam Tuhan ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Kitab Matius 25 : 1 - 13 Hiduplah dengan Bijaksanalah dalam Tuhan
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Matius 25 : 1 - 13 Hiduplah dengan Bijaksanalah dalam Tuhan ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Mantap
ReplyDeleteLuar biasa.
ReplyDeleteTuhan Yesus memberkati
Puji Tuhan sangat Luar biasa sekali. JbU
ReplyDeleteterimakasih renungan yang membangun semangat mempersiapkan diri menanti kedangan TUHAN
ReplyDeleteTeimakasih
ReplyDeleterenungan yg gamblang agar aku bisa belajar menjadi bijaksana
Puji Tuhan...Terima kasih buat renungannya...kiranya renungan ini menjadi berkat sy pribadi juga bagi org2 yg Percaya akan Kasih Tuhan Yesus Kristus..Gid Bless
ReplyDeleteTerima kasih buat renungannya
ReplyDeletekiranya renungan ini menjadi berkatbagi semua orang.amin.
Terima kasih khotbahnya mudah di mengerti,semoga kita bisa seperti 5 gadis yang bijaksana itu.amin
ReplyDeleteTerimakasih atas renungannya menjadikan kita bisa menjadi orang yang bijak amin
ReplyDeleteTuhan Yesus memberkati
ReplyDeleteTerimakasih untuk renungannya yang dapat merubah sikap prilaku kita agar kita seperti 5 gadis yang bijak dan bersiap-siap untuk menerima mempelai laki-laki, Tuhan Yesus memberkati,,Amin.
ReplyDeleteTrima kasih atas renungannya, kiranya.kiranya kita kita siap utk menyambut kedatangan T.Yesus kedua kalinya, tidak menunda2 berbuat baik, tidak menunda-nunda memafkan org lain, dan tidak mengeraskan hati
ReplyDeletePuji Tuhan, terima kasih buat renungan nya, sangat mendorong, membantu, menyedarkan,terima kasih pastor, atas firman Tuhan yg begitu indah. GOD BLESS US 💖
ReplyDeletePuji Tuhan, terima kasih buat renungan nya, sangat mendorong, membantu, menyedarkan,terima kasih pastor, atas firman Tuhan yg begitu indah. GOD BLESS US 💖
ReplyDeleteTrima kasih, Tuhan Yesus Memberkati 🙂
ReplyDeleteSaya islam
ReplyDeleteTerpujilah kristus
ReplyDelete