Bacaan Firman Tuhan " Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru;
hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi
dalam hati."
Apa yang kita pikirkan ketika mendengar kata damai? Apa kita asing
mendengar kata itu, karena kita merasa hidup kita baik-baik saja? Tanpa
konflik dan merasa tidak ada apa-apa saat ini? Saya tidak cukup yakin,
kita sungguh diliputi kedamaian saat ini.Perdamaian bukan soal omongan saja. Ini bukan hanya ketika
orangtua melerai kedua anaknya bertengkar dengan menyuruh mereka
berdamai. Atau, ketika kita berdamai di jalan raya dengan menyelipkan
uang lima puluh ribuan kepada polisi yang menilang kita. Perdamaian juga
adalah soal apa yang kita pikirkan, apa yang kita rasakan, dan apa
tindakan kita! Itu semua menunjukkan apa damai menguasai hati dan
pikiran juga hidup kita.
Bangsa Israel yang selama 70 tahun dibuang di Babel, kehilangan rasa
damai ketika mereka dipenjara sebagai budak. Karena itu, bagi mereka
damai adalah soal lepas dan bebas secara sebenarnya, merdeka dari tanah
jajahan. Sampai sekarang, impian mereka adalah menduduki tanah
perjanjian dan membangun surga di muka bumi sebagai wilayah kekuasaan
mereka. Itulah hasrat mereka. Punya Yerusalem, punya Gaza, punya
semuanya. Tapi, Allah tidak berpikir hal yang sama ketika memandang
sorga dan tanah perjanjian.
Langit dan bumi baru seperti yang dinubuatkan Nabi Yesaya, adalah sebuah
tempat di mana manusia diselamatkan. Dalam nubuatnya, Yesaya menyampaikan bahwa keselamatan Israel bukan
hanya pada kepulangan dan pembebasan mereka dari status sebagai budak
bangsa lain, tapi mereka juga akan dipelihara dan dicukupi. Apa yang
mereka perjuangkan akan mereka dapatkan. Umur panjang akan menjadi milik
mereka dan mereka akan hidup menikmati semua hasil pekerjaan mereka.
Coba bandingkan dengan keadaan manusia saat ini, apakah manusia sekarang
puas dengan hidupnya? Kebanyakan tidak.
Karena itu, perdamaian susah terjadi. Mereka yang kaya ingin lebih kaya.
Mereka yang sudah punya ingin punya lebih banyak. Karena itu, mereka
menghalalkan segala cara untuk memuaskan diri mereka dengan kenikmatan
hidup. Tapi, nyata seperti yang Pengkotbah katakan, bukan kemudian
dengan punya uang yang banyak, orang tidak luput dari masalah. Tidak
lantas mereka mendapat berkat menjadi keluarga yang bahagia, rukun dan
damai.
Hati dan hidup kita juga akan merasakan damai ketika kita dekat dengan
Allah dan yakin dengan apa yang Tuhan akan kerjakan dan beri bagi kita.
Yesaya berkata, perdamaian dalam Tuhan akan terjadi karena Tuhan akan
mendengarkan doa umatNya dan menjawab bahkan sebelum mereka memintaNya.
Semua itu gambaran bahwa orang yang bisa menikmati perdamaian adalah
orang yang dekat dengan Tuhan.
Kebaktian-kebaktian kita adalah undangan berdamai. Nyanyian kita adalah
undangan berdamai. Pesan Firman Tuhan adalah undangan berdamai. Damai
adalah kasih karunia Tuhan, tapi seperti hujan, kita harus membuka
tangan kita untuk menerimanya. Jika hati dan tangan kita tertutup, kita
tidak akan membiarkan perdamaian masuk dalam hati kita. Perdamaian itu karya Allah. Karenanya, jika memang kita menginginkan
perdamaian hadir dalam keluarga dan hidup kita, kita perlu membuka diri
pada kehadiran Allah. Kadang, kehadiran itu, seperti lada yang
ditaburkan di depan hidung kita. Membuat kita yang mau berbuat jahat
sadar dan berhenti dari pola pikir yang jahat. Membuat kita berpikir
ulang untuk mengabaikan. Dan, melatih kita untuk bersabar dan
mengampuni. Perdamaian membuat kita tetap mau salaman meski bukan kita
yang disalami lebih dulu. Perdamaian membuat kita tidak menutup pintu
hati kita buat orang lain yang sudah berbuat jahat. Perdamaian membuat
kita bisa menghormati orang lain yang karakternya mungkin agak ajaib
dalam hidup kita. Di sanalah Allah hadir dan mengupayakan damai
sejahternya terwujud.
Untuk itulah kita upayakan suasana penuh dengan perdamaian, karena Yesus datang bukan untuk memuaskan keinginan kita melainkan agar semua orang melepaskan egonya dan merendahkn hati demi terciptanya hidup bersama. Amin.
Terimakasih Anda baru saja membaca Renungan Harian | Khotbah dari
Kitab Yesaya : 65 :17 Damai itu Indah
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Yesaya : 65 :17 Damai itu Indah ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Kitab Yesaya : 65 :17 Damai itu Indah
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Yesaya : 65 :17 Damai itu Indah ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Belum ada tanggapan untuk "Yesaya : 65 :17 Damai itu Indah"
Post a Comment