"Ia Membuat Segala Sesuatu Indah Pada waktunya" Pengkhotbah 3:11. | "Jejak Orang Benar Adalah Lurus, Sebab Engkau Yang Merintis Jalan Lurus Baginya" Yesaya 26: 7

Yesaya : 65 :17 Damai itu Indah

Bacaan Firman Tuhan " Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati."

Apa yang kita pikirkan ketika mendengar kata damai? Apa kita asing mendengar kata itu, karena kita merasa hidup kita baik-baik saja? Tanpa konflik dan merasa tidak ada apa-apa saat ini? Saya tidak cukup yakin, kita sungguh diliputi kedamaian saat ini.Perdamaian bukan soal omongan saja. Ini bukan hanya ketika orangtua melerai kedua anaknya bertengkar dengan menyuruh mereka berdamai. Atau, ketika kita berdamai di jalan raya dengan menyelipkan uang lima puluh ribuan kepada polisi yang menilang kita. Perdamaian juga adalah soal apa yang kita pikirkan, apa yang kita rasakan, dan apa tindakan kita! Itu semua menunjukkan apa damai menguasai hati dan pikiran juga hidup kita.

Bangsa Israel yang selama 70 tahun dibuang di Babel, kehilangan rasa damai ketika mereka dipenjara sebagai budak. Karena itu, bagi mereka damai adalah soal lepas dan bebas secara sebenarnya, merdeka dari tanah jajahan. Sampai sekarang, impian mereka adalah menduduki tanah perjanjian dan membangun surga di muka bumi sebagai wilayah kekuasaan mereka. Itulah hasrat mereka. Punya Yerusalem, punya Gaza, punya semuanya. Tapi, Allah tidak berpikir hal yang sama ketika memandang sorga dan tanah perjanjian.
Langit dan bumi baru seperti yang dinubuatkan Nabi Yesaya, adalah sebuah tempat di mana manusia diselamatkan. Dalam nubuatnya, Yesaya menyampaikan bahwa keselamatan Israel bukan hanya pada kepulangan dan pembebasan mereka dari status sebagai budak bangsa lain, tapi mereka juga akan dipelihara dan dicukupi. Apa yang mereka perjuangkan akan mereka dapatkan. Umur panjang akan menjadi milik mereka dan mereka akan hidup menikmati semua hasil pekerjaan mereka. Coba bandingkan dengan keadaan manusia saat ini, apakah manusia sekarang puas dengan hidupnya? Kebanyakan tidak.

Karena itu, perdamaian susah terjadi. Mereka yang kaya ingin lebih kaya. Mereka yang sudah punya ingin punya lebih banyak. Karena itu, mereka menghalalkan segala cara untuk memuaskan diri mereka dengan kenikmatan hidup. Tapi, nyata seperti yang Pengkotbah katakan, bukan kemudian dengan punya uang yang banyak, orang tidak luput dari masalah. Tidak lantas mereka mendapat berkat menjadi keluarga yang bahagia, rukun dan damai.

Hati dan hidup kita juga akan merasakan damai ketika kita dekat dengan Allah dan yakin dengan apa yang Tuhan akan kerjakan dan beri bagi kita. Yesaya berkata, perdamaian dalam Tuhan akan terjadi karena Tuhan akan mendengarkan doa umatNya dan menjawab bahkan sebelum mereka memintaNya. Semua itu gambaran bahwa orang yang bisa menikmati perdamaian adalah orang yang dekat dengan Tuhan.
Kebaktian-kebaktian kita adalah undangan berdamai. Nyanyian kita adalah undangan berdamai. Pesan Firman Tuhan adalah undangan berdamai. Damai adalah kasih karunia Tuhan, tapi seperti hujan, kita harus membuka tangan kita untuk menerimanya. Jika hati dan tangan kita tertutup, kita tidak akan membiarkan perdamaian masuk dalam hati kita. Perdamaian itu karya Allah. Karenanya, jika memang kita menginginkan perdamaian hadir dalam keluarga dan hidup kita, kita perlu membuka diri pada kehadiran Allah. Kadang, kehadiran itu, seperti lada yang ditaburkan di depan hidung kita. Membuat kita yang mau berbuat jahat sadar dan berhenti dari pola pikir yang jahat. Membuat kita berpikir ulang untuk mengabaikan. Dan, melatih kita untuk bersabar dan mengampuni. Perdamaian membuat kita tetap mau salaman meski bukan kita yang disalami lebih dulu. Perdamaian membuat kita tidak menutup pintu hati kita buat orang lain yang sudah berbuat jahat. Perdamaian membuat kita bisa menghormati orang lain yang karakternya mungkin agak ajaib dalam hidup kita. Di sanalah Allah hadir dan mengupayakan damai sejahternya terwujud.
Untuk itulah kita upayakan suasana penuh dengan perdamaian, karena Yesus datang bukan untuk memuaskan keinginan kita melainkan agar semua orang melepaskan egonya dan merendahkn hati demi terciptanya hidup bersama. Amin.
Terimakasih Anda baru saja membaca Renungan Harian | Khotbah dari
Kitab Yesaya : 65 :17 Damai itu Indah
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Yesaya : 65 :17 Damai itu Indah ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Yesaya : 65 :17 Damai itu Indah"

Post a Comment