Bacaan Firman Tuhan : "Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui
padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus
mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram" (Ay.15).
Penderitaan tidak dapat dipisahkan
dari panggilan orang percaya. Dan tentu saja karena menghindari penderitaan
itu, tidak sedikit orang percaya hidup jauh dari jalan panggilannya. Tokoh
Alkitab yang sempat undur dari jalan panggilan adalah Elia. Di ayat 9 dan 13,
Allah bertanya, “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?” Pertanyaan ini mendorong
Elia berefleksi mengenai panggilan dan keberadaannya (di sini): apakah ia berada
di ‘tempat’ dimana seharusnya ia dipanggil? Elia adalah seorang Nabi yang
dipanggil untuk bekerja segiat-giatnya menyatakan firman Tuhan di tengah-tengah bangsanya yang
meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala. Tetapi
mengapa ia berada, lebih tepatnya bersembunyi, dalam sebuah gua? Bukankah
seharusnya ia berada ditengah-tengah bangsanya menyampaikan firman?
Jawaban Elia atas pertanyaan Tuhan menunjukkan apa yang menjadi
kegelisahan hatinya. Ia merasa sendiri dan takut kehilangan nyawanya karena
Izebel, ratu Israel, berencana hendak membunuhnya (19:1-3). Ketakutan akan
ancaman pembunuhan ini yang membuat Elia meninggalkan jalan panggilannya.
Karya Tuhan melalui
Angin besar dan kuat, gempa serta api (ay.11-12) menunjukkan kekuatan kuasa
Allah yang melampaui kekuatan kuasa para penganiaya. Allah telah mempersiapkan
penghukuman bagi para penganiaya pada waktunya (Hazael, Yahu dan Elisa, ay.
15-17). Jalan penderitaan memang membuat banyak orang meninggalkan jalan Tuhan,
namun jalan itu tidak pernah kehabisan orang karena masih ada 7000 orang pada
saat itu yang setia pada jalan Tuhan (ay. 18). Oleh karena itu Elia tidak perlu
gentar menghadapi ancaman dan tak perlu merasa sendiri.
Allah memerintahkan
Elia “… kembalilah ke jalanmu, …” Kembali hidup di jalan panggilan itu. Ada
kuasa Allah dan kehadiran sesama orang percaya yang memberikan kekuatan,
perlindungan, pemeliharaan dan penghiburan yang meneguhkannya di jalan
panggilan menghadapi berbagai ancaman penderitaan.
Pertanyaan Allah
kepada Elia juga senantiasa diarahkan kepada kita untuk mengajak kita
mengevaluasi apakah jalan kita masih di jalan panggilan itu, atau sudahkah
menjauhinya karena enggan menderita. Seorang yang ingin hidup setia dalam jalan
panggilannya harus rela meninggalkan kenyamanan dan keamanan semu demi
panggilannya. Allah berkuasa memelihara hambaNya di dalam berbagai penderitaan
karena jalan panggilan itu. Janganlah kita ragu dan gentar ketika kita diperhadapan pada suatu panggilan Tuhan untuk menjadi pengikut Allah yang setia dan melakukan segala apa yang diperintahkan kepada kita.Amin.......
Terimakasih Anda baru saja membaca Renungan Harian | Khotbah dari
Kitab 1Raja-raja 19:9-18 : Kembalilah ke Jalanmu
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab 1Raja-raja 19:9-18 : Kembalilah ke Jalanmu ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Kitab 1Raja-raja 19:9-18 : Kembalilah ke Jalanmu
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab 1Raja-raja 19:9-18 : Kembalilah ke Jalanmu ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Tuhan biarlah kami boleh memilih jalan bersama Tuhan Amin
ReplyDeleteTuhan tolonglah aku untuk mengerti dan mampu untuk melakukan firman Mu dalam hidupku. Amin.
ReplyDelete