Bacaan
Firman Tuhan "Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya" (Ay.2).
Hidup ditengah-tengah hiruk pikuknya kehidupan adakalanya membuat orang lupa akan indetitasnya sebagai mahluk yang paling mulia diantara ciptaan Tuhan yang diciptakann serupa dan segambar dengan Allah, tentu kita memilik dari salah satu sifat Tuhan yang lembuh, penuh kasih dan tidak membiarkan orang lain menderita, hendaklah kita tidak mengharapkan imbalan sesuatu dari orang yang kita bantu.
Nats Mazmur
ini ingin mengajak kita untuk merenungkan kualitas hidup kita sebagai seorang
Kristen. Kualitas kekristenan kita tentu tidak bisa hanya diukur berdasarkan
asesoris kekristenan yang kita pakai maupun intensitas kita dalam mengikuti
ibadah ataupun pelayanan di Gereja. Namun lebih dalam dari itu, mazmur ini
ingin menggugah hati kita dalam mentaati firman Tuhan.
Ibadah
yang benar dan keintiman kita dengan Tuhan tidak dapat dipisahkan dari cara
hidup yang benar. Pertanyaan dalam dalam mazmur ini ingin membuka pada kita
tentang kebenaran tentang kualitas hidup seorang Kristen. Kualitas hidup
seorang Kristen yang dimaksud dalam nas ini tidak lain adalah bahwa dari dalam
diri seorang Kristen itu hanya akan keluar kebaikan yaitu: hubungan yang baik dengan Tuhan (tidak
bercela dan melakukan keadilan dan kebenaran) dan juga hubungan yang baik
dengan sesamanya (tidak penyebar fitnah, berbuat jahat, tahu menempatkan
diri, tidak menghina orang, setia dan juga penolong bagi sesama).
Bisa
kita ibaratkan dengan kualitas suatu barang dapat terlihat dari ketahanan dan
jangkauan efek dan fungsi suatu barang. Maka seorang Kristen itu tidak hanya
sebatas pada pengakuan dan pelaksanaan rutinitas, namun ada tuntutan yang lebih
dalam dan lebih berharga dan lebih bernilai bahwa kita terpanggil menjadi garam
dan terang dunia.
Untuk
inilah Allah menyatakan diriNya di dalam Yesus, bahwa pelayanan dan pengajaran
yang dilakukan oleh Yesus adalah untuk membentuk karakter manusia yang
berkualitas sebagai umat kepunyaan Tuhan. Sehingga tidak heran bahwa pengajaran
Yesus telah memutarbalikkan pemahaman yang telah diterima oleh manusia suatu
yang lazim dan dianggap benar. Sehingga tidak heran pula jika Rasul Paulus
mengungkapkan bahwa banyak orang menganggap bahwa Injil Kristus adalah suatu
kebodohan.
Maka
saat ini ketika kita diperhadapkan dengan pengajaran Tuhan, dan ada dari kita
mungkin akan mengatakan “apakah mungkin bisa dilakukan?”; “Siapa
yang dapat melakukannya?”; “bagaimana kita dapat memenuhi syarat
yang ditetapkan dalam mazmur ini?”. Firman Tuhan bukan untuk dipertanyakan
tetapi untuk dilaksanakan. Iman atau kekristenan kita itu tidak selamanya
menjadi benih tetapi harus bertumbuh sampai menghasilkan buah. Kita membutuhkan
Tuhan supaya kekristenan kita itu bertumbuh dan berkualitas. Maka jika sekiranya pemazmur balik bertanya kepada kepada kita saat ini “Sudah sejauhmana Yesus mengubah hidupmu?” Maka, apakah jawaban kita? tentu hidup dengan tidak tercelah. Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, Amin.....
Terimakasih Anda baru saja membaca Renungan Harian | Khotbah dari
Kitab Mazmur 15 : 1-5 Hidup dengan tidak tercelah
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Mazmur 15 : 1-5 Hidup dengan tidak tercelah ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Kitab Mazmur 15 : 1-5 Hidup dengan tidak tercelah
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Mazmur 15 : 1-5 Hidup dengan tidak tercelah ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Belum ada tanggapan untuk "Mazmur 15 : 1-5 Hidup dengan tidak tercelah"
Post a Comment