Dalam kehidupan kita apakah yang paling berharga pada kita ? apakah harta warisan dari orang tua kita, harta paling berharga dalam kehidupan kita adalah bijaksana, bijaksana dalam meminpin Rumah Tangga, Bijaksana dalam mengelolah keuangan, bijaksana dalam menjaga pergaulan dalam keluarga dll
Banyak
perkara yang harus dihadapi oleh setiap orang. Masing-masing orang memiliki
pergumulan yang membutuhkan penyelesaian. Tuhan berkenan memberikan pertolongan
bagi orang yang dilanda pergumulan, asalkan orang itu meminta dengan benar
kepada Tuhan. (Matius 6:7) : ‘Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu
bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah….’. Bertele-tele
membuat doa tidak lagi benar, tidak lagi dengan tulus, dan tidak yang
dibutuhkan. (Matius 21:22) ‘Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya.’
Salomo
meminta yang benar kepada Tuhan ; ia mengakui bahwa kekuasaannya sebagai raja
merupakan pemberian Tuhan. Salomo sadar bahwa tugas dan jabatan yang Tuhan
berikan memerlukan kemampuan untuk mengambil kebijakan. Oleh sebab itu, ketika
Tuhan menawarkan ‘yang utama’ baginya, maka salomo meminta ‘hati yang faham
menimbang perkara’. Para raja Israel dipilih oleh Allah dan dituntut untuk
menjalankan kehendak Allah. Raja menjadi pemberi keputusan (kebijakan) yang
terakhir atas suatu perkara. Suatu keputusan yang benar adalah apabila telah melalui
suatu pertimbangan, yang mampu membedakan yang baik dan yang jahat.
Hati
yang faham menimbang perkara (Hikmat) yang Tuhan berikan kepada Salomo bukan
terjadi begitu saja tetapi melalui proses yang panjang ; Salomo senantiasa
membangun hubungan dengan Tuhan melalui penyembahan yang benar, Salomo adalah
keturunan dari seorang yang hidup dengan setia, benar dan jujur kepada Tuhan
(ay.6), dan Salomo meminta yang diperlukan dalam hidupnya demi kemuliaan Tuhan.
Dengan permohonan yang disampaikan secara benar, maka Tuhan memberikan hikmat
itu kepada Salomo. Karena permintaan Salomo itu benar maka Tuhan juga
memberikan bagian yang dalam ukuran manusia menjadi penting, yaitu umur panjang
dan kekayaan.
‘Ilmu’
yang Tuhan berikan ternyata sungguh-sungguh terjadi dan menakjubkan dalam
praktek kehidupan Salomo. Suatu ketika, dua orang ibu datang kepada Salomo
meminta pertimbangan dan keputusan atas perkara mereka. Kedua orang ibu ini
tinggal dalam satu rumah, dan masing-masing melahirkan anak perempuan. Salah
seorang dari anak itu ditemukan meninggal. Kedua ibu itu masing-masing
mengklaim, bahwa bayi yang masih hidup itu adalah anaknya. Tidak ada saksi atas
kejadian itu dan sulit membuktikan siapa anak siapa pada zaman itu, sebab belum
ada tes DNA. Tapi, Salomo menerima hikmat dari Tuhan mampu memutuskan perkara
itu dengan adil.
Manusia
seperti dikejar banyak hal dalam kehidupan ini, tidak pernah puas akan yang
diperolehnya. Untuk memperoleh yang dibenaknya, manusia dapat menjadi serigala
bagi sesamanya. Suatu perkara menjadi sulit diperdamaikan hanya karena
ketamakan manusia. Manusia tidak berhenti mencari isi dunia karena
ketamakannya, tanpa ada pertimbangan bahwa tindakannya itu benar atau jahat.
Yang utama terpenuhi nafsu ketamakannya.
Manusia
sudah terkecoh oleh standar yang dibuat oleh dunia ini. Manusia manusia
melangsingkan tubuhnya menjadi seperti tak makan, manusia mempercantik dirinya
menurut yang menata. Segala sesuatu adalah ukuran-ukuran yang dibuat manusia
yang mampu melakukannya. Anehnya, yang tidak mampu berada pada ukuran-ukuran
buatan manusia menjadi galau, merasa kecil, tak berharga. Padahal, ‘manusia si
mampu’ itu pun tidak puas dengan dirinya. Manusia berlelah-lelah tanpa pernah
berhenti mencapai ‘ukuran yang tidak pasti’. Hidup yang merupakan anugerah
Tuhan menjadi sulit dinikmati apalagi yang disebut sukacita. Hidup di dunia ini
terbatas, maka carilah target yang benar dan kekal adanya.
Hidup
dapat menjadi damai sejahtera bila manusia diliputi dengan hikmat dari Tuhan.
Hikmat dari Tuhan akan menuntun manusia bertindak yang seharusnya diperbuat
sehingga baik bagi Tuhan dan bagi dirinya serta bagi orang lain. Hikmat mampu
memberikan kehidupan yang damai sejahtera bagi manusia. (Pengkhotbah 7:12) ‘Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan
uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup
pemilik-pemiliknya.’ Hati yang penuh hikmat akan menolong setiap orang
menyadari makna dari kehidupan ini. Hidup adalah anugerah yang Tuhan limpahkan
sehingga manusia mampu menjalani kehidupan ini dengan sukacita. Hikmat yang
dari Tuhan akan menolong manusia untuk menggunakan yang dimiliki bagi kemuliaan
Tuhan. Carilah hikmat….AMIN
Terimakasih Anda baru saja membaca Renungan Harian | Khotbah dari
Kitab 1 Raja-raja 3 : 4 - 11 MINTALAH HIKMAT DARI TUHAN
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab 1 Raja-raja 3 : 4 - 11 MINTALAH HIKMAT DARI TUHAN ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Kitab 1 Raja-raja 3 : 4 - 11 MINTALAH HIKMAT DARI TUHAN
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab 1 Raja-raja 3 : 4 - 11 MINTALAH HIKMAT DARI TUHAN ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Sangat memberkati. 🙏
ReplyDeleteSangat memberkati. 🙏
ReplyDeleteSangat terbantu. TYM.
ReplyDelete