Bacaan Firman Tuhan " Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!.
Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil
orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia
memanggil engkau."
Tidak ada yang tahu sudah berapa tahun Bartimues buta. Kemungkinan besar
ia telah buta seumur hidupnya. Seumur hidup tanpa ada kontak visual
dengan lingkungannya, ia duduk di sana, di pinggir jalan dan
meminta-minta. Pastilah ia telah mendengar apa yang Yesus lakukan kepada
orang buta lainnya dan bagaimana mereka dapat melihat. Dia tentu sangat
ingin bertemu dengan-Nya. Dan, akhirnya, ia pun benar-benar bertemu
dengan-Nya :
“Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”, “Yesus, kasihanilah aku” Bartimeus berseru. “Karena yang diucapkan mulut
meluap dari hati”, Firman Tuhan berkata (Matius 12:34). Kita tidak akan
berseru kepada Tuhan apabila hati kita tertutup bagi-Nya. Suara – baik
nada, suara, maupun isinya – merefleksikan hati. Bartimues merindukan
Allah, dan Allah ada di situ. Banyak orang mulai mengomel: “Mengapa
Bartimeus begitu ribut?” Namun, ia tidak mau mendengarkan teguran
mereka: “Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!”. Bartimeus mencari Allah dengan sekuat tenaga. Ia terus berteriak, sampai
suaranya didengar. Dan Yesus mendengarnya. Seruan Bartimeus membuat
Allah berhenti. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, tetapi
seruan pengemis buta ini begitu berharga bagi-Nya. Seakan-akan Ia
mencari asal suara itu. Jadi, Ia pun berhenti dan memanggilnya: “Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah
dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan
hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." Lalu ia menanggalkan jubahnya,
ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. Tanya Yesus kepadanya:
"Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”
Allah berhenti mendengar seruan orang yang memanggil-Nya. Bagi Dia,
setiap jiwa sangat berharga, tak peduli apa warna kulitnya, apa rasnya
atau apa kedudukannya. Ia tidak memandang nama atau jabatan tetapi Ia
memandang hati manusia, dan semua orang, tanpa terkecuali, membutuhkan
Dia. Semua orang yang belum bertemu dengan-Nya adalah orang buta, dan
semua yang telah bertemu dengan-Nya menerima penglihatan mereka.
Sebagaimana Kisah Para Rasul 26:18 katakan: “untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah.” Hanya Allah yang dapat memberi terang hidup. Hanya perjumpaan dengan Dia
yang dapat membuat jiwa melihat, dan hanya dengan Dia tinggal di dalam
hati manusia, dapat membuat hati orang itu menjadi hidup dan terang.
Kembali kepada Bartimeus: “Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata
Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada
saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam
perjalanan-Nya.”Bartimeus bisa saja punya ribuan pertimbangan sebelum berseru kepada
Tuhan (“Apa yang nanti orang lain pikirkan? Apakah saya harus bertanya
dulu kepada pendeta agar ia memberitahu saya apa yang ia percayai
tentang Yesus ini; atau ah, sudahlah, setidaknya saya masih bertahan
hidup sampai sekarang”). Bila itu yang ia lakukan, tahukah Anda apa
hasilnya? Ia akan tetap buta selamanya. Yesus
tidak akan menyembuhkan semua orang buta, Ia hanya akan menyembuhkan
orang buta yang ingin melihat, yang karenanya berseru-seru kepada-Nya.
Ia melewati Anda. Anda bisa saja tetap terperangkap dalam pikiran dan
pertimbangan Anda. Anda bisa saja memikirkan semua itu selama yang Anda
mau dan tetap ragu selama yang Anda inginkan. Tetapi sahabatku, tahukah
Anda apa akibatnya? Anda akan tetap buta selamanya. Bila Anda tidak berseru kepada Tuhan, maka jiwa Anda
– Anda sendiri – tidak akan pernah bisa melihat, dan bukan itu saja,
Anda pun tidak akan pernah mendapat bagian dalam kehidupan yang kekal.
Karena ketika Allah melewati Anda, Anda tidak mengundang-Nya; Anda tidak
membukakan pintu bagi-Nya. Sebaliknya, Anda mengunci diri Anda dengan
rantai yang terbuat dari kesombongan dan egoisme Anda sendiri
atau…..pikiran Anda sedang sibuk menimbang-nimbang. Jadi, ayo patahkan
rantai-rantai ini!! Apa gunanya rantai-rantai itu? Berserulah seperti Bartimeus yang buta: Yesus Anak Allah, kasihanilah aku.
Maka Tuhan Yesus Kristus akan berhenti bagi Anda, ya bagi Anda secara
pribadi, seperti Ia berhenti bagi Bartimeus. Ia pun akan berhenti dan
memberi kepada Anda apa yang Anda butuhkan, yakni: terang hidup.
“Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke
dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya,
tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya,
tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua
orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan
pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari
Allah.”Amin.......
Terimakasih Anda baru saja membaca Renungan Harian | Khotbah dari
Kitab Markus 10 : 48 - 49 Ketekunan Berseru Kepada Tuhan Mendatangkan Pertolongan
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Markus 10 : 48 - 49 Ketekunan Berseru Kepada Tuhan Mendatangkan Pertolongan ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Kitab Markus 10 : 48 - 49 Ketekunan Berseru Kepada Tuhan Mendatangkan Pertolongan
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Markus 10 : 48 - 49 Ketekunan Berseru Kepada Tuhan Mendatangkan Pertolongan ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Belum ada tanggapan untuk "Markus 10 : 48 - 49 Ketekunan Berseru Kepada Tuhan Mendatangkan Pertolongan"
Post a Comment