Bacaan Firman Tuhan "Pandanglah dari sorga dan lihatlah dari kediaman-Mu yang kudus dan
agung! Di manakah kecemburuan-Mu dan keperkasaan-Mu, hati-Mu yang
tergerak dan kasih sayang-Mu? Janganlah kiranya Engkau menahan diri!".
Perikop ini Merupakan doa permohonan dan pengakuan kepada Tuhan dan merindukan pertolonganNya segera bagi bangsa israel dan perikop
ini juga adalah era berakhirnya pembuangan Babel. Asa melalui pembebasan
hanya ada pada Allah Israel. Pada akhirnya keselamatanpun
dinyatakan. Bangsa Israel akhirnya bebas-merdeka, tapi dengan Syarat: Mentaati Hukum dan Keadilan, tidak menyembah berhala, Kesalehan dll.
Kebebasan sudah menjadi milik mereka, cerita sedih dan miris kini
tinggal kenangan dan harus diingat sebagai bagian dari sejarah mereka.
Tapi,
dalam perikop ini, kelihatan ada yang masih tersisa dan membekas dalam
pandangan Nabi Yesaya paska Pembuangan Babel itu. Peristiwa pembuangan
ini memiliki catatan tersendiri, membekas, dan menjadi pergumulan
Yesaya. Jika keselamatan adalah janji Allah dan
akan ditepati-Nya, maka bagi Yesaya janji itu harus direalisasikan
sebab beban psikologis, sosial, ekonomis dan terutama spiritualitas
mereka terlalu besar dan berat. Janji sudah disebutkan, dan keselamatan
pun sangat dinantikan.Untuk
itu, Yesaya berdoa secara khusus kepada Tuhan Allah, mengharapkan
pertolonganNya datang. Yesaya teringat akan kasih setia
Tuhan dan perbuatanNya yang masyur ditengah kegelisahannya itu. Yesaya dalam doanya ini ‘menuntut’ dalam keputusaasan yang begitu dalam.
Bagian ini seperti Mazmur dalam keluhannya dalam pola
tradisional yang dimulai dengan mengingatkan pada tindakan penyelamatan
Allah di masa lampau, pengakuan dosa, dan berakhir dengan permohonan
belas kasihan Ada beberapa permintaan dalam doa
ini yang menyuguhkan sebuah pengharapan total akan campur tangan Allah.
Bagian pertama ini hendak mengatakan sebuah doa dalam keluhan dan
keputusasaan, pada ayat 15 dikatakan : "Pandanglah dari sorga dan lihatlah dari kediaman-Mu yang kudus dan
agung! Di manakah kecemburuan-Mu dan keperkasaan-Mu, hati-Mu yang
tergerak dan kasih sayang-Mu? Janganlah kiranya Engkau menahan diri!". Yesaya
meminta Tuhan untuk melihat fakta akan keadaan mereka. Maka Yesaya
ingin Allah dalam kecemburuan dan keperkasaan [baca: untuk mengatakan
bahwa mereka adalah bangsa pilihanNya yang sedang menderita] dan kasih
sayangNya melakukan tindakan penyelamatan, segera! Yesaya tahu bahwa
dalam kecemburuan dan keperkasaan juga kasih setiaNya, maka keselamatan
itu bisa diwujudkan!, kerinduan bangsa israel atas campur tangan Allah untuk melepaskan mereka sebagaimana yang terjadi kepada mereka ketika Allah membebaskan mereka dari perbudakan di mesir menjadi suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat. Menanti,
berharap, menunggu! Menjadi roh dari pergumulan orang percaya. Yang
dinanti dan ditunggu dalam pengharapan adalah campur-tangan dan
pertolongan Tuhan untuk mengatasi pergulatan bangsa Isarel pada saat
itu. kehadiran Tuhan Allah untuk
menolong manusia melewati setiap babak kehidupan yang penuh dengan
pergumulan itu, sekaligus sebuah penantian panjang akan hadirnya Tuhan
untuk yang kedua kalinya dalam dunia ini, dengan seluruh keadilan dan
kekuasaanNya. Marilah kita belajar dari masa lalu sebab tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengharapkan pertolongan dan kasih sayang Tuhan karena tidak ada sesuatu apapun dalam kehidupan kita diluar kehendakNya, marilah kita merasakan kasih setia Tuhan sepanjang waktu waktu dalam kehidupan kita. Amin..............
Terimakasih Anda baru saja membaca Renungan Harian | Khotbah dari
Kitab Yesaya 63 : 15 Merindukan Kasih Sayang Tuhan
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Yesaya 63 : 15 Merindukan Kasih Sayang Tuhan ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Kitab Yesaya 63 : 15 Merindukan Kasih Sayang Tuhan
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Yesaya 63 : 15 Merindukan Kasih Sayang Tuhan ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Belum ada tanggapan untuk "Yesaya 63 : 15 Merindukan Kasih Sayang Tuhan"
Post a Comment