Bacaan Firman Tuhan " Tetapi kaum Israel memberontak terhadap Aku di padang gurun; mereka
tidak hidup menurut ketetapan-ketetapan-Ku dan mereka menolak
peraturan-peraturan-Ku, yang, kalau manusia melakukannya, ia akan hidup.
Mereka juga melanggar kekudusan hari-hari Sabat-Ku dengan sangat. Maka
Aku bermaksud hendak mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka di padang
gurun hendak membinasakan mereka."
Orang berkata peraturan dan ketetapan yang di buat untuk dipatuhi, banyak juga orang yang berkata peraturan dan ketetapan yang dibuat untuk dilanggar. Begitulah yang terjadi dengan bangsa Israel Allah memberikan peraturan-peraturan dan ketetapan-ketetapan akan tetapi mereka menolak untuk melakukan dan mereka mengulang kembali apa yang telah dilakukan oleh nenek moyang mereka sehingga murka Tuhan jatuh kepada mereka bangsa ini di buang dari tanah airnya menjadi budak di negeri orang.
Kutukan Allah seringkali kita anggap sebagai bentuk hukuman, akan tetapi sedikit orang melihat hukuman-Nya sebagai bentuk kedisiplinan yang lahir dari cinta kasih.
Bangsa Israel yang berada di masa pembuangan tidak habis mengerti bagaimana mungkin Allah yang mengikat perjanjian dengan nenek moyang mereka tidak memedulikan penderitaan yang dialami mereka. Itu sebabnya beberapa tetua Israel menemui nabi Yehezkiel dengan maksud "mencari petunjuk" Allah. Allah mengerti apa yang ada dalam pikiran para tetua itu. Bukan sambutan hangat yang diterima mereka, melainkan ejekan Allah melalui nabi-Nya. Dalam amarahnya, Allah meminta Yehezkiel menghakimi umat Allah dengan cara membongkar aib dan pelbagai kesalahan yang dilakukan leluhur mereka terhadap Tuhannya.
Ada beberapa bukti gugatan yang Allah diajukan sebagai dasar hukumannya, antara lain: Pertama, penyembahan berhala masih dilakukan oleh umat Israel. Mereka masih jatuh pada lubang yang sama, yakni perselingkuhan rohani dengan berhala bangsa asing. Mereka mengikuti perilaku jahat dari leluhur mereka yang ditebus Allah dari perbudakan bangsa Mesir. Kedua, memberontak dan melanggar ketetapan Allah. Allah memberikan ketetapan-Nya agar mereka menjadi bangsa yang kudus di hadapan Allah dan menjadi contoh bagi bangsa lain. Sebaliknya, mereka terus memberontak kepada Allah. Ketiga, menghujat Allah. Ketidaksetiaan bangsa Israel mengakibatkan hati Allah terluka. Berulang kali mereka melakukan hal itu tanpa ada perasaan hormat dan takut akan Allah.
Karena didorong oleh cinta kasih, Allah meredam murka-Nya. Hal ini tercemin dari kata "Aku bertindak karena nama-Ku dan Aku menarik tangan-Ku". Berkali-kali Allah memberi hukuman agar umat-Nya bertobat. Namun, mereka mengulangi kembali dosa leluhurnya sampai Allah membiarkan umat-Nya semakin terjerat dan terjerumus dalam kenajisan mereka. Amin..
Bangsa Israel yang berada di masa pembuangan tidak habis mengerti bagaimana mungkin Allah yang mengikat perjanjian dengan nenek moyang mereka tidak memedulikan penderitaan yang dialami mereka. Itu sebabnya beberapa tetua Israel menemui nabi Yehezkiel dengan maksud "mencari petunjuk" Allah. Allah mengerti apa yang ada dalam pikiran para tetua itu. Bukan sambutan hangat yang diterima mereka, melainkan ejekan Allah melalui nabi-Nya. Dalam amarahnya, Allah meminta Yehezkiel menghakimi umat Allah dengan cara membongkar aib dan pelbagai kesalahan yang dilakukan leluhur mereka terhadap Tuhannya.
Ada beberapa bukti gugatan yang Allah diajukan sebagai dasar hukumannya, antara lain: Pertama, penyembahan berhala masih dilakukan oleh umat Israel. Mereka masih jatuh pada lubang yang sama, yakni perselingkuhan rohani dengan berhala bangsa asing. Mereka mengikuti perilaku jahat dari leluhur mereka yang ditebus Allah dari perbudakan bangsa Mesir. Kedua, memberontak dan melanggar ketetapan Allah. Allah memberikan ketetapan-Nya agar mereka menjadi bangsa yang kudus di hadapan Allah dan menjadi contoh bagi bangsa lain. Sebaliknya, mereka terus memberontak kepada Allah. Ketiga, menghujat Allah. Ketidaksetiaan bangsa Israel mengakibatkan hati Allah terluka. Berulang kali mereka melakukan hal itu tanpa ada perasaan hormat dan takut akan Allah.
Karena didorong oleh cinta kasih, Allah meredam murka-Nya. Hal ini tercemin dari kata "Aku bertindak karena nama-Ku dan Aku menarik tangan-Ku". Berkali-kali Allah memberi hukuman agar umat-Nya bertobat. Namun, mereka mengulangi kembali dosa leluhurnya sampai Allah membiarkan umat-Nya semakin terjerat dan terjerumus dalam kenajisan mereka. Amin..
Terimakasih Anda baru saja membaca Renungan Harian | Khotbah dari
Kitab Yehezkiel 20 : 1 - 13 Hukuman untuk mendisiplinkan yang lahir dari cinta kasih
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Yehezkiel 20 : 1 - 13 Hukuman untuk mendisiplinkan yang lahir dari cinta kasih ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Kitab Yehezkiel 20 : 1 - 13 Hukuman untuk mendisiplinkan yang lahir dari cinta kasih
Ditulis Oleh Parlindungan manurung
Semoga Renungan | Khotbah dari Kitab Yehezkiel 20 : 1 - 13 Hukuman untuk mendisiplinkan yang lahir dari cinta kasih ini Dapat mengkuatkan iman kita. Amin.. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
😊😊😊😊🙋👍👍
ReplyDeleteIni renungan Sabda.com.. kok disini ditulis oleh anda?plagiat
ReplyDelete